Kalau
ditanya berapa banyak sih sumbangsih kita pada Negara ini? Mungkin tidak
terlalu banyak. Akan tetapi seidaknya kita tidak lah menambah keterpurukan
dengan membuat cerita Negara ini menjadi terpecah belah. Anak zaman milenial
sekarang ini banyak sekali menggunakan yang namanya social media seperti
facebook, instagram, twitter dan masih banyak lagi. Banyak pula beredar berita
di social media tersebut, akan tetapi tak semua berita yang beredar adalah
berita yang benar. Ada pula berita yang salah yang dibuat sengaja untuk
menikkan pengunjung dari sebuah website atau hanya memang ada unsur yang
dititipkan oleh kalangan tertentu. Tentu saja berita yang tidak benar adalah
sebuah kebohongan public yang mungkin bisa saja tersebar secara meluas tanpa
terkendali.
Berita
hoax tentu saja bisa berdampak buruk pada kehidupan sehari hari, kalau bahsa
kasarnya bisa saja sebuah berita hoax menjadi fitnah yang dapat merusak
segalahal. Sebuah berita Hoax akan sangat mudah memecahbelahkan sebuah
kelompok. Terutama kelompok yang masih dipenuhi rasa egois yang tinggi. Apalagi
generasi milenial sekarang ini sangat mudah terprofokasi oleh banyaknya cerita
palsu dari berita hoax ini.
Sebenarnya
ada banyak cara untuk menghadang berita hoax ini memasuki pikiran-pikiran
pembacanya. Salah satunya dengan ditanamkannya rasa Nasionalisme dan
menjalankan empat pilar kebangsaaan. Pada tahun 1990-an terlalu membanggakan
Pancasila adalah hal yang berlebihan, ternyata efeknya baru dirasakan oleh
warga Negara Indonesia sekitar sepuluh sampai duapuluh tahun kemudian. Yaitu
saat ini, dimana sangat mudah membuat isu perpecahan di social media dan sangat
mudahnya menyulut api kemarahan. Bukan karena semua orang menjadi berani, akan
tetapi di social media akan mudah menjatuhkan orang lain tanpa harus bertatap
muka.
Mungkin
saja hal ini tidak terjadi jika social media tidak pernah ada. Akan tetapi
social media juga bukanlah hal yang buruk yang harus diwaspadai. Sosial media
sendiri merupakan bukti kemajuan teknologi Informasi dari zaman ke zaman.
Informasi akan sangat mudah tersebar oleh dorongan dari pengguna social media.
Dalam hitungan detik kita bisa tahu apa yang terjadi disuatu tempat tanpa harus
hadir ke tempat tersebut.
Cara
menyikapinya yang terprnting adalah dengan memfilter mana yang baik untuk
disebarkan dan mana yang tidak baik. Ya walaupun Hati kita tetap berpihak pada
satu kelompok, setidaknya kita tidak menambah kerisuhan yang serting terjadi
belakangan ini. Sosial media sendiri juga memberikan fitur report untun segala
jenis konten atau berita yang tidak baik. Hal yang harus dilakukan sebenarnya
menggunakan fitur report tersebut dengan bijak, dan bukan malah ikut
menggunakan komen hate speech di konten tersebut.
Dari
Empat Pilar kebangsaan juga kita diajarkan agar dapat menentukan mana yang
lebih baik dilakukan. Apakah kita harus melawan orang yang menebar berita
perpecahan dan bermusuhan dengannya. Ataukah kita harusnya lebih memilih diam
atau membuat komentar agar tidak terjadi pertengkaran di sebuah konten social
media. Memang menyatukan banyak kepala itu sulit sekali, akan tetapi kalau kita
tidak berusaha maka kita tidak akan tahu cara memperbaikinya. Kalau bukan kita
Anak Bangsa ini, Siapa lagi yang akan terus mempersatukan NKRI. Mulailah
berfikir kalau persatuan itu lebih penting ketimbang membela sebuah kelompok.
Karena Bangsa ini Juga hidup dari yang namanya gotong royong dan saling
menguatkan.
Oleh : Ahmad
Salim Muttaqin 2018
No comments:
Post a Comment